Diposting oleh
Nur Faidati
at
Senin, 17 September 2012

Fenomena anak lebih beken dari pada emaknya ternyata tidak hanya terjadi pada saya, namun jamak terjadi pada orang-orang di sekitar saya juga. Tidak sengaja tadi pagi ketemu guru jaman kuliah dulu di lorong fakultas. Kebetulan hari ini guru saya tersebut sedang berulang tahun. Judulnya sih mau ngucapin ulang tahun saja ke guru tersebut. Tapi dasar Ibu-Ibu, judulnya apa, yang dilakukan apa. Judulnya mau ngucapin ulang tahun, eh kok ya yang dilakukan ngobrol ngalor-ngidul. Dalam obrolan tersebut, Ibu guru tadi mengundang saya untuk main di rumah barunya, kebetulan lokasi rumah barunya 'agak-relatif dekat' dengan rumah kami (maksudnya sama-sama arah Jogja Barat). Ibu guru menjelaskan secara detil arah menuju rumahnya. Sebagai antisipasi apabila saya tidak menemukan rumah Ibu guru, saya kemudian bertanya, "Mbak (Ibu guru muda maksudnya), jika saya tidak menemukan rumahnya, bisakah saya menyebut nama njenengan?" maksud saya, jika saya keblasuk, terus saya tanya dimana rumah Ibu A pada orang-orang sekitar, mereka mudeng atau tidak. Ibu guru itu bilang begini, "Kayaknya sih mereka tau, tapi mereka akan lebih tahu kalau yang disebut adalah anak saya yang ragil". Bhahahaha...sontak saya ketawa. Setidaknya kasus yang sama terjadi pada saya. Anak saya lebih beken dari emaknya.
0 komentar:
Posting Komentar