Mundak akale, Sudo Bobote

Kalau kata orang jawa, anak kecil kalau mau bertambah pintar atau pandai dalam sesuatu hal dipastikan akan melewati sebuah fase 'rewel'. Rewel ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun kebanyakan penyebabnya adalah sakit. Bisa batuk, pilek, diare dan yang lainnya. 

Saya termasuk yang mempercayai keyakinan ini. Hampir 2 tahun usia Razan, setiap kali akan bertambah kemampuannya dalam sesuatu hal, Razan akan melewati tahapan sakit. Seperi dulu saat akan bisa merangkak, Razan mengalami diare hebat. Memang betul setelah sakit kemudian kemampuan Razan bertambah. Tapi tahukan ibu-ibu bahwa saat menghadapi situasi anak sakit seperti itu, sulit untuk ibu baru seperti saya dapat mencerna dan mempercayai kepercayaan tersebut. Kepercayaan seperti itu baru muncul dan dapat dicerna dengan logika sehat setelah anak sembuh dari sakit. Karena seringkali kekhawatiran yang berlebihan yang justru muncul saat anak sakit. 

Kemudian untuk sekedar membuat suasana tidak menegangkan karena anak sakit, saya sering menambahi ungkapan yang banyak dipercaya oleh orang tua jaman dulu itu dengan ungkapan 'anake mundak akale, mbokne ilang akale' :D.  

Dan dua malam yang lalu, fase itu kembali dilewati oleh Razan. Rewel dan tidak tahu apa penyebabnya. Semaleman nangis hebat tanpa saya tahu apa penyebabnya. Hanya  tanda-tanda hidung yang sedikit meler seperti mau flu yang dapat dilihat. Tetapi suhu tubuhnya normal, tidak panas. Saya berusaha tenang. Karena jika panikpun persoalan tidak akan selesai, justru Razan mungkin akan semakin menjadi-jadi nangisnya. Meskipun sudah malam, Saya ajak Razan keluar Rumah untuk melihat cicak dan mendengarkan suara-suara belalang dipohon teh-tehan. Sejenak diam, namun setelahnya nangis lagi. 

Lama-lama saya khawatir, jangan-jangan memang ada yang sakit dari anak ini tapi saya tidak mengetahuinya. Pikir saya. Atau dia merasa cumpleng aka pusing sebagai efek dari fase awal pileknya itu. Tanpa pakai lama, saya parutkan bawang merah dan saya campuri garam untuk dioles di ubun-ubun Razan. Harapan saya semoga bisa mengurangi rasa cumplengnya. 

Setelah saya olesi bawang merah, razan nangis dan minta dibersihkan olesan tersebut. Selesai membersihkan, Razan marah dan nggak mau ditemani. Saya diminta pergi. Keluarlah saya dari kamar. Razan gulang-gulung di atas kasur sendirian. Saya mencoba mengawasinya dari luar kamar. Lama kelamaan anak itu tertidur.

Razan Menikmati Pijatan Mbah Salim
Yes..saya bisa solat isya dan beberes. Setelah semuanya beres Razan terbangun dan nangis-nangis lagi. OMG, ini anak kenapa. Paginya saya bawa Razan ke mbah salim untu dipijat. Dan sodara-sodara, begitu sampai rumah mbah salim, Razan itu langsung mapan, posisi siap dipijat. Setelah dipijitin, mbah salim bilang kalau bagian bahu Razan memang ada yang keslireng aka keseleo. Oooo...ini rupanya penyebab Razan nangis semalaman. Dan sampai dirumah Razan sudah senyam-senyum memperlihatkan bahwa hari ini dia sudah Ok. 

Tapi sedihnya, pagi ini Razan keliatan kurusan dari biasanya :'(. Mosok le, cuma rewel semalem berat badanmu mngalami penurunan sih. Bunda jadi punya PR mengembalikan nafsu makan dan berat badanmu nih sekarang. Semoga sukses ngerjain PRnya :)

0 komentar:

Posting Komentar

tentang saya

Ibu dari dua anak-anak yang sehari-hari mengajar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta peneliti tentang isu-isu kebijakan publik serta dinamika pemerintahan daerah

Selamat Datang

Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini merupakan kumpulan tulisan pribadi pengisi waktu luang, renungan dan juga rekaman jejak tumbuh kembang anak lanang kami, Razan. Semoga bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers