Sejak seminggu yang lalu Razan
terkena batuk pilek. Mungkin karena ketularan Ibunya yang juga batuk pilek.
Sedih rasanya melihat bayi lucu itu terbatuk batuk dan susah bernapas karena
hidungnya tersumbat. Sempat juga khawatir karena hari Jum’atnya Razan badannya
panas. Alhamdulillah setelah dibawa ke dokter panasnya berangsur-angsur turun
dan hilang. Meskipun sudah tidak panas, batuk pileknya justru tampak
menjadi-jadi. Obat yang diberikan dokter sepertinya tidak cukup mujarab mengurangi
batuk pileknya. Bingung gimana caranya mengurangi ngobatinnya. Mau coba-coba
obat kok ya kasihan dengan dampak jangka panjangnya ke Razan. Untungnya hari
minggu kami bertemu budenya Razan, Budenya Razan cerita kalau kakak sepupunya
razan yang juga seusia dengan Razan juga habis batpil dan diberi dua jenis obat
sirup tetes lumayan cepet sembuhnya. Sejak hari itu obat dari dokter tidak lagi
diberikan pada Razan dan diganti obat atas saran dari Bude. Obat tersebut
rupanya sama dengan jenis obat yang pernah diberikan oleh DSA ketika Razan
sakit beberapa waktu lalu. Meskipun butuh waktu beberapa hari juga untuk
betul-betul sembuh, Alhamdulillah obat tersebut cukup mengurangi batuk dan
pileknya.
Sedikit pembelajaran dari
sakitnya Razan, bahwa ternyata ketika anak sedang sakit itu cukup membuat orang
tua khawatir dan bagi kami momen tersebut membuka kesadaran bagi sebagai orang
tua akan pentingnya ‘menjaga’ amanah. Betapa anak adalah anugrah yang harus
selalu ‘dijaga’. Anak adalah harta diatas harta. Momen tersebut juga
mengembalikan ingatan akan masa kecil saya. Bagaimana repotnya orang tua saya
mengurus saya dimana ketika saya kecil –menurut orang-orang disekitar saya
–saya sering sakit-sakitan dan sering keluar masuk RS. Betapa orang tua saya waktu
itu sangat capek secara fisik dan psikis. Semoga perjuangan dalam menjaga dan
membesarkan saya menjadi ladang amal bagi orang tua saya. Amin.
Well, terlepas dari itu semua.
Ada hal baru yang saya temukan dari Razan beberapa hari terakhir setelah sakit.
Razan terlihat semakin aktif dan responsive. Bebrapa hari setelah terlihat
membaik dari sakit, razan tak lagi rewel. Justru dia terlihat semakin aktif
beraktivitas jumpalitan kesana-kemari berkeliling di atas kasurnya. Tak jarang
dia berada dipojokan lemari bahkan berada dibawah rak buku, menarik-narik buku
koleksi ibunya. Gerakan-gerakannya sangat cepat dan yang paling saya sukai
adalah melihatnya ‘semampir’ diatas bantal-bantal. Dia terlihat sangat lucu
sekali.
Hal lain yang baru adalah
kepekaan razan dalam merespon orang yang bernyanyi ataupun berbicara. Razan
tampak memperhatikan setiap kali ibunya mengajaknya ngobrol dan bernyanyi.
Senang sekali rasanya saya sebagai ibunya melihat tumbuh kemban Razan. Mudahkan
kami menjaga amanahmu Ya Allah. Jadikanlah Razan sebagai jariyah kami, ladang
amal kami dan jadikan juga Razan ke dalam generasi solih yang menegakkan
agamamu. Amin.
#Repost. 7 Maret 2012
0 komentar:
Posting Komentar