unpredictable razan


Sudah 3 hari ini Razan diiajarin sarapan pagi. Awalnya karena pada hari minggu yang lalu Razan ngamuk-ngamuk dan nangis super kenceng tanpa tahu apa sebabnya. Itu sekitar jam 9 pagi. Ayah Razan panic, bingung kenapa ini anak nangis super kenceng gini. Emaknya tambah bingung lagi. Akhirnya emaknya punya inisiatif untuk masakin bubur gasol, mungkin Razan nangis karena lapar. Benar ternyata, Razan lapar. Setelah suap demi suap bubur di maem, Razan mulai senyam senyum seperti biasa. Ayahnya senyam senyum juga liat Razan. Nangis nggak jelas gitu dikiranya kenapa, ternyata karena lapar. Olaha tole..tole….hehehhe
Nah sejak Senin kemarin, Razan selalu bangun paling pagi. Sebelum subuh dia sudah mulai guling-guling, main-main sambil ngoceh sendiri, ahh…em…mamamama…maemmaemaemmm. Setelah bosen main-main sendiri, mulai deh ini anak kecil yang ngegemesin ini nangis, minta main keluar. Sudah deh, kalau sudah begini emaknya tidak bisa menolak lagi. Dikasih mainan apapun dia tetep akan nangis begitu. Kasihan juga sebenarnya, karena hari masih pagi dan di luar masih cukup dingin. Tapi apa mau dikata, Razan pengennya keluar. Jam 5.20 Razan keluar jalan-jalan di depan Rumah. Pekerjaan emak sama sekali belum tersentuh. Mikir-mikir mau nyicil pekerjaan emak kayaknya enggak mungkin selama bayi gembul ini belum bobok. Dari padi bingung akhirnya Razan diajak ketempat mbak wahip untuk beli sarapan. Ini pekerjaan yang paling mungkin dicicil biar nanti enggak buru-buru. Jam menunjukkan pukul 05.45, Razan mulai nangis-nangis tapi belum menampakkan kalau dia ngantuk. Mau dimandiin kayaknya juga masih terlalu pagi. Akhirnya dibikinlah lagi bubur gasol untuk sarapan Razan. Jam 06.15 sarapan habis dan Razan mulai ngantuk. Mau dikeloni sepertinya tanggung kalau enggak dimandiin sekalian. Karena kalau bobok jam segitu nanti bangunnnya sekitar jam 7 lebih dan emaknya mau berangkat kerja. Ya udah, dari pada emaknya bingung dimasaklah air buat mandi Razan. Jam 06.35 razan sudah mandi dan sudah rapi. Langsung emaknya tancap gas untuk nenenin Razan biar  segera bobok dan emaknya bisa nyelesain pekerjaan. Jam 06.45 Razan sudah bobok zzzzzzzzzzzz…time for emaknya Razan mandi, sarapan dan nyelesein kerjaan. Setengah delapan tiiittt semuanya dah kelar. Emaknya senangggg karena Razan masih bobok. It means that emaknya bisa segera ngabur kerja. Baru saja keluar pakai helm, Razan bangun dan nangis. Alamat deh hari ini telat, secara embahnya Razan belum njemput dan masih siap-siap di gerobak ice juicenya. Dari pada pusing akhirnya Razan digendong emaknya dan dianter ketempat embah. Alhamdulillah beres semuanya dan sekarang it’s time to work.
Hari selasa masih relative aman terkendali. Setidaknya karena sudah cukup siap dengan ritme Razan yang baru, bangun pagi sebelum  subuh, jam lima lebih minta main keluar dan disuapin, dimandiin dan bobok deh…
Nah hari Rabunya yang rada bikin senewen emaknya. Dipikir emaknya hari ini akan sama dengan hari sebelumnya, bangun pagi, minta main keluar, disuapin, dimandiin dan bobok. Ternyata tidak demikain saudara-saudara, sampai pada tahap dimandiin masih seperti biasanya. Tapi ternyata dan ternyata sampai jam 7 lebih Razan belum juga mau bobok. Udah dinenenin, dikelonin tak mau bobok juga. Emaknya udah tambah senewen aja. Soalnya dirumah nggak ada orang dan emaknya belum ngapa2in. Enggak nangis juga sih sebenernya, tapi Razan udah menunjukka tanda-tanda mengantuk. Dijamin nanti kalau ditinggalin sendiri pasti nangis. Tapi mau gimana lagi. Enggak ada pilihan lagi, jam dinding sudah menunjukkan pukul 7.15. Siemak punya inisiatif kasih mainan menarik untuk Razan biar kalau ditinggalin enggak nangis. Diberilah Razan mainan balon-balonan dari plastic dan emaknya segera ke mandi. Betul dugaan emaknya, belum juga selese mandi Razan udah nangis ngower-ngower. Setelah mandi sekenanya, emaknya lari kekamar Razan dan berusaha nenenin lagi.  Biar si ganteng ini segera tidur…hahahaha. Si ganteng itu ternyata belum mau bobok juga padahal udah jam 7.40. akhirnya sama emaknya ditinggal maem roti, karena yakin nanti pasti enggak bisa sarapan. Lumayankan kalau sudah makan roti bisa buat ganjel sampai nanti maem siang. Ditengah emaknya maem roti razan nangis lagi. Dikelonilah lagi sama emaknya, dan betul yang terakhir ini Razan langsung pules. Emaknya segera bergegas pakai baju dan kawan-kawan. Tepet pikil 08.00 emaknya cabut untuk berangkat kerja. Yes, I’m an ‘telatan’ (and not teladan) employee. Nah disini masih ada acara sepatu putus pulak, harus masuk lagi nyari sepetu yang bisa dipakai. I’m sorry Sir, may be I would be late everyday cause I have an infant and he is unpredictable.

#7 Maret 2012

0 komentar:

Posting Komentar

tentang saya

Ibu dari dua anak-anak yang sehari-hari mengajar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta peneliti tentang isu-isu kebijakan publik serta dinamika pemerintahan daerah

Selamat Datang

Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini merupakan kumpulan tulisan pribadi pengisi waktu luang, renungan dan juga rekaman jejak tumbuh kembang anak lanang kami, Razan. Semoga bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers