ART oh ART

Sudah hampir tiga minggu ini saya hidup tanpa ART aka asisten rumah tangga. Sebenarnya keluarga saya tipikal keluarga yang tidak pernah memiliki ART, semua-semua dikerjakan sendiri oleh Ibu saya dan (kadang) dibantuin oleh anak-anaknya. Dan saya mulai menggunakan ART tepatnya seminggu setelah kelahiran Razan. Seminggu pertama setelah kelahiran Razan, pekerjaan cuci-mencuci dikerjakan oleh suami saya. Namun karena suami saya mulai masuk kerja dan harus kembali berjauhan, maka Ibu saya mencarikan saya ART untuk urusan cuci-mencuci. Kurang lebih 15 bulan bersama ART saya, akhirnya sekarang saya kembali mengerjakan urusan cuci-mencuci sendiri.

Awal cerita kenapa saya tidak menggunakan ART adalah ketika saya pulang ke Ngawi saat liburan natal lalu. Karena otomatis tidak ada cucian di rumah, maka dia libur empat hari. Sekembalinya dari Ngawi, ART tersayang ternyata tidak juga ke rumah, padahal sudah dikasih tau kalau kami sudah di rumah. Ternyata oh ternyata, embak ART tersebut sakit. Dan setelah sembuh dari sakit embak ART cuma sekali saja ke rumah dan setelahnya nggak ke rumah lagi. Meski sudah disusulin juga untuk membantu ibu tapi nggak ke rumah juga. Tapi sebetulnya saya lebih menikmati mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, selain lebih 'marem' dg kualitas pekerjaan, pekerjaan rumah adalah ladang pahala buat saya.  Meskipun ada persoalan kalau saya lagi tepar, cucin dan kejaan rumah jadi menumpuk.

0 komentar:

Posting Komentar

tentang saya

Ibu dari dua anak-anak yang sehari-hari mengajar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta peneliti tentang isu-isu kebijakan publik serta dinamika pemerintahan daerah

Selamat Datang

Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini merupakan kumpulan tulisan pribadi pengisi waktu luang, renungan dan juga rekaman jejak tumbuh kembang anak lanang kami, Razan. Semoga bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers