Tentang Menjadi 'Bakul'

Sekolah lagi dan diberi kesempatan berziarah ke makam Nabi. Barangkali dua hal itu adalah dua mimpi besar saya yang sampai saat ini masih saya genggam erat dan terus diupayakan. Namun kawan, ada mimpi lain yang ingin saya wujudkan suatu saat jika Allah mengijinkan, memberikan rezeki dengan memiliki rumah dipinggir jalan, yang disana saya bisa membuka semacam warung, yang saya kelola sendiri sembari mengurus rumah dan keluarga #amin#. Di warung tersebut saya ingin berjualan alat tulis, buku, ataupun baju-baju muslim.

Mungkin bukan kebetulan jika saya punya mimpi jadi 'bakul' di warung yang saya miliki. Hampir 30 tahun saya tumbuh di tengah keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang. Bahkan sejak SMP saya sudah dilibatkan  secara langsung dengan aktivitas berdagang oleh orang tua saya.  Saya dilatih oleh orang tua saya untuk setidaknya mencari tambahan jajan. Dan saya ketagihan menjalaninya, sampai kuliah, saya masih terus menggeluti kegiatan perbakulan tersebut. Bersama kakak saya, saya berjualan apa saja yang laku di jual. Mulai dari bubur ayam, sandal, baju muslim, jilbab sampai baju batik anak-anak hasil karya ibu dan kakak saya. Alhamdulillah baju batik anak-anak ini masih terus berlanjut sampai sekarang dan berkembang ke jenis-jenis produk batik yang lain. Namun, sejak lulus kuliah saya tak lagi intens mengelolanya karena saya fokus pada pekerjaan baru saya. Dan sejak itu sampai saat ini kakak saya yang intense mengelolanya.

Meskipun begitu, saya masih memiliki ketertarikan yang kuat untuk kembali menekuni aktivitas perbakulan. Menurut saya ada kenikmatan tersendiri dari aktivitas tersebut. Dari kegiatan tersebut saya bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak orang, baik itu supplier maupun konsumen. Berdiskusi dengan mereka, bercerita ngalor-ngidul dan tak jarang akhirnya kami memiliki hubungan semacam persaudaraan. Pokoknya menyenangkan. Meski juga ada yang tidak menyenangkan dari aktivitas itu. Pendapatan yang kami peroleh sebagai bakul tidak menentu. Tergantung pada kapasitas modal dan moment, seperti moment liburan sekolah, liburan hari raya, long weekend atau pas libur sabtu-minggu. Di luar moment-moment itu pendapatannya sangat unpredictable. Tapi jadi bakul itu sungguh menyenangkan ^^.

0 komentar:

Posting Komentar

tentang saya

Ibu dari dua anak-anak yang sehari-hari mengajar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta peneliti tentang isu-isu kebijakan publik serta dinamika pemerintahan daerah

Selamat Datang

Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini merupakan kumpulan tulisan pribadi pengisi waktu luang, renungan dan juga rekaman jejak tumbuh kembang anak lanang kami, Razan. Semoga bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers