Meninggalkan razan

Sudah hampir sebulan setelah berkegiatan di Papua. Untuk kedua kalinya harus meninggalkan Razan dan untuk pertama kalinya saya meninggalkan Razan dalam waktu yang agak lama. Pastinya sedih dan galau melanda saya saat itu. Awal mendapat informasi bahwa saya diminta turut serta rombongan, kebingungan berkecamuk dihari dan pikiran saya, antara keinginan berangkat dan tidak berangkat karena nggak tega ninggalin Razan. Sampai-sampai setiap orang saya mintai pendapat apakah sebaiknya berangkat atau tidak. Berkat dukungan suami dan orang tua, akhirnya saya jadi berangkat.

Kurang lebih 8 hari saya tinggalkan Razan di rumah bersama ayah, mbah uti dan mbah kakungnya. Selama 8 hari itu saya berusaha tenang dan menikmati setiap kegiatan saya agar Razan tidak rewel dirumah. Dan benar selama 8 hari itu saya sangat menikmati perjalanan dan kegiatan yang sangat mengagumkan dan mencengangkan.  Dan saya bersyukur sekali karena waktu itu saya memutuskan untuk berangkat, karena pembelajarannya sungguh sangat banyak dan berharga.

Berfoto di depan honai perempuan


Nah, hampir sebulan setelah perjalanan tersebut, sampai hari ini Razan masih parno aka takut kalau-kalau saya meninggalkannya pergi. Jika saya di dalam rumah memakai jilbab saja, bocah kecil itu sudah mbingungi untuk ikut dan minta saya gendong. Apalagi kalau sudah lihat saya pegag tas. Dijamin Razan akan teriak-teriak bilang 'ituk bundaaaa' #ikut bunda. Kalau sudah begitu saya harus menggendongnya dulu atau mengajaknya bermain dulu, baru saya bisa pergi. Tentu kepergian saya tanpa diketahui oleh razan yang sedang asyik bermain dan memilih yupi cicak.

Sebenarnya saya nggak mau pergi dengan cara 'nglimpekke' bocah. Tapi sampai saat ini saya belum menemukan cara jitu agar razan tidak nangis saat saya tinggalka untuk kerja. Mungkin karena juga masih anak-anak, sehingga razan belu paham kalau saya pergi untuk kerja nanti pulang lagi. Meskipun saya mencoba berulang kali menjelaskannya dengan bahasa Razan. Jika nanti waktunya tiba, mungkin razan nggak akan nangis lagi saat saya tinggal kerja. Tapi belum sekarang. Begitu kan Razan ? ***


0 komentar:

Posting Komentar

tentang saya

Ibu dari dua anak-anak yang sehari-hari mengajar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta peneliti tentang isu-isu kebijakan publik serta dinamika pemerintahan daerah

Selamat Datang

Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini merupakan kumpulan tulisan pribadi pengisi waktu luang, renungan dan juga rekaman jejak tumbuh kembang anak lanang kami, Razan. Semoga bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers